NASI DI DALAM BAMBU KHAS NTT, NASI BAMBU KOLO

Tapa kolo jadi salah satu makanan khas dari  pulau ini, tapa memiliki arti bakar dan kolo bermakna memasak menggunakan bambu. Tapa kolo merupakan nama lain dari nasi bambu khas Flores, Nusa Tenggara Timur. Tapa kolo dimasak dengan dibakar yang menjadi kebiasaan turun temurun warga Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Latar Belakang

        Pada mulanya masyarakat Flores sering mengonsumsi umbi-umbian bakar. Kemudian cara tersebut juga diterapkan untuk memasak nasi. Masyarakat Manggarai juga lebih senang memanfaatkan alat dan bahan dari alam, misalnya bambu. Cara masak ini membuat nasi memiliki aroma khas dan berbeda dengan nasi yang dimasak dengan microwave

        Masyarakat Flores juga menggunakan daun pisang sebagai alas untuk beras yang dicetak dalam bambu. Daun pisang dapat membentuk cita rasa nasi Tapa Kolo dan menghilangkan unsur sangit yang mengganggu. Tapa Kolo mengandalkan santan serta bumbu kaldu yang membuat rasanya gurih. Nasi tersebut dibakar di atas api selama 6 jam dengan membolak-balik bambu agar tidak gosong. Setelah matang, nasi bambu disajikan dengan potongan setebal 2 cm.

        Nasi bambu ini sering disajikan dalam upacara adat atau untuk menyambut tamu yang datang berkunjung. Makanan ini masih menjadi andalan masyarakat Flores yang jarang ditemui di daerah-daerah lainnya.


Resep Nasi Bambu Khas Flores 

        Prosesnya dengan memasukkan beras ke dalam bambu dan dibakar di atas bara api. Bahan dan Proses Membuat Tapa Kolo

Bahan: 

- Beras 2 kg

- Santan Kelapa

- Bawang putih  3 siung

- Jahe  2 ruas

- Daun pandan secukupnya

- Daun pisang secukupnya

- Garam dan kaldu jamur sesuai selera

Cara Membuat Nasi Bakar:

Proses Pembuatan Kolo

        Pembuatan kolo tergolong mudah dengan bahan-bahan yang juga mudah didapat. Berikut cara pembuatan kolo khas NTT.

1. Beras dicuci hingga bersih, kemudian dicampur dengan air, garam, dan santan kental yang akan memberikan cita rasa gurih.

2. Bambu muda yang telah dicuci bersih kemudian dilapisi dengan daun pisang di bagian dalamnya dan diisi dengan beras yang telah disiapkan sebelumnya.

3.  Bagian ujung bambu lalu ditutup dengan daun pisang untuk menjaga kelembapan dan memberikan aroma khas.

4.   Bambu yang telah diisi beras kemudian diletakkan di atas bara api dan diputar secara berkala agar beras matang merata dan tidak gosong.

5.   Proses pembakaran membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit hingga nasi matang dan menyerap rasa dari bumbu dan bambu.

6.   Setelah matang, kolo dikeluarkan dari bambu dengan hati-hati.

7.   Setelah dikeluarkan, kolo biasanya disajikan di atas daun pisang.  





Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian Dengan Cara Komen Ya Guys!


sumber :
https://www.tempo.co/gaya-hidup/resep-tapa-kolo-makanan-khas-flores-untuk-upacara-sakral--117086

Komentar

Posting Komentar