C ULTURAL HERITAGE FROM CENTRAL JAVA, GAMBYONG DANCE Gambyong (bahasa Jawa: ꦒꦩ꧀ꦧꦾꦺꦴꦁ ) adalah salah satu bentuk tari klasik Jawa yang berasal dari daerah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau penyambutan tamu. Tari Gambyong bukan hanya satu tarian melainkan terdiri dari berbagai koreografi, yang paling terkenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi). Walaupun banyak jenisnya, namun tarian ini mempunyai gerakan dasar yang sama yaitu gerakan tari tayub/tlèdhèk. Pada dasarnya gambyong diciptakan untuk seorang penari tunggal, namun kini lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur pemblokiran panggung sehingga melibatkan barisan dan gerakan yang besar. A. Sejarah Tari Gambyong Dikutip dari arsip pada situs resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Serat Centhini, kitab yang ditulis pada masa pemeri...
L IRIK DAN MAKNA LAGU DAERAH JAWA TENGAH, PADHANG W ULAN A. PADHANG BULAN DALAM BAHASA JAWA Lagu Padang Bulan adalah lagu tradisional Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Giri. Lagu ini memiliki makna religius dan ajakan untuk bersyukur kepada Tuhan, sehingga di dalam liriknya juga tercantum pujian-pujian kepada Tuhan dan utusan-Nya. Pahdang Bulan memiliki lirik sebagai berikut : Padang bulan, padange koyo rino Rembulane sing awe-awe Padang bulan, padange koyo rino Rembulane sing awe-awe Awe-awe Ngelengake, ojo turu sore Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا ومَولانا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا ومَولانا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللّٰهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ Lamun wong tuwo keliru mimpinne Alamat bakal alamat bakal getun mburine ...
Upacara Adat di Pulau Sulawesi 1. Upacara Ma’nene Upacara ini berasal dari Toraja, dan ritualnya sangat unik, yaitu dengan membersihkan jenazah leluhur, bahkan yang sudah puluhan tahun sekali pun. Suku Toraja terkenal sebagai suku yang sangat menghormati leluhur mereka. Sebagai bentuk penghormatan, mereka melakukan upacara Ma’nene ini. Mereka juga menyembelih babi atau kerbau sebagai bentuk penghormatan. Mereka mempercayai bahwa arwah leluhur tidak akan mencapai surga jika anggota keluarganya tidak berkurban babi atau kerbau. Adapun jumlah hewan yang mereka kurbankan harus sesuai dengan jumlah jenazah yang berada dalam liang makam. Mereka lalu melakukan ritual khusus untuk membuka makam keluarga mereka yang sudah meninggal dengan cara meletakkan sirih di atas makam. Ritual ini juga dikenal sebagai Pa’tene. Anggota keluarga yang telah meninggal tersebut dijemur. Durasi menjemurnya berbeda-beda, antara 3 hari s.d 1 minggu. Jenazah-jenazah yang sudah berupa mumi itu dibersihk...
Komentar
Posting Komentar